Jumat, 20 Juni 2008

Harian Jogja




Ahkirnya tepat 20 Mei 2008, aq bisa membaca Harian Jogja tuk pertama kalinya dalam bentuk cetakan (biasanya aq lihat template nya). He-he walaupun aq dpt dari tetangga, habis ga dapat koran gratis yang dibagikan. Ya seperti yang dulu dikatakan mas bayu (wakil pemimpin redaksi Harian Jogja), memang hanya beberapa ribu eksemplar yang dibagikan gratis.
Harian Jogja adalah sebuah Surat kabar lokal baru di Yogyakarta yang merupakan anak cabang dari Bisnis Indonesia. Lauchingnya tadi malam di Bangsal Kepatihan Jogjakarta, yang dihadiri Sri Sultan HB X, Ratu Hemas beserta pemilik dan Direksi Harian Jogja.
Aq menemukan beberapa nama temanq, seperti Shinta, Rani, Budi, Deny. Bagus-bagus berita yang mereka buat. Seperti Shinta dengan jumlah angpau dari pernikahan putri Sultan HB X. Aq jamin berita-berita edisi selanjutnya lebih oke lagi, karena aq tahu kemampuan mereka. Yah…training bersama seminggu di kaliurang, ternyata membuat ku mengenal mereka. Gimana ga kenal, wong dari bangun tidur pai begadang dengerin koreksi bersama dari redaktur-redaktur senior, ketemunya cuma mereka melulu. Belum lagi dengerin pengalaman dari wartawan-wartawan senior Bisnis Indonesia seperti bang Yosep, mbak Yenny dan lain-lain. Habis itu turun dari pertapaan tuk praktek wawancara. Ditolak sana-sini, dan dikira sales.. hua2. Tapi oke kok pengalamanq saat itu.
“Datang bukan tuk bersaing tapi melengkapi!” itu kata-kata yang sering aq dengar dari pak Ahmad Jauhar, menjawab pertanyaan apa ga takut bersaing dengan pemain-pemain lama di Yogya? Lihat saja Koran KR, Radar Jogja dan lain-lain yang sudah bercokol lama di Yogya.