Minggu, 29 Juni 2008

No more sound of gamelan in Jogja


Joy : Hung, hari Jumat kemarin aq ke Malioboro naik Transjogja lewat tugu Keluarga Berencana. Tahu ga tugu itu?
Luhung: Iya, yang di dekat parkir Malioboro khusus Bus-bus pariwisata, tak jauh dari Stasuin Tugu dan Hotel Ina Garudaitu to!
Joy: Nah dulu kayaknya aq mendengar suara gamelan lengkap dengan karawitan lagu jaw. Biasanya ibu-ibu berkebaya lengkap dan nongkrong disitu to. Sekarang kok ga ada ya Hung. Padahal oke loh. Aq yang orang luar daerah aja tertarik, apalagi orang-orang bule itu!
Hung: Memang kadang tenggelam ditengah hiruk pikuk malioboro namun tetap aja memberi kesan yang berbeda, kesan bahwa budaya Jogja tetap terjaga di Tanah leluhurnya. Banyak wisatawan asing maupun nusantara yang menyempatkan menikmati karawitan, yang memberi suasana tenang bagi yang mendengarkan.
Memang sih sudah agak lama kegiatan karawitan tak kulihat di Tugu KB, namun kupikir hanya sesaat saja. Tapi ternyata sampai sekarang tak kulihat lagi. Malah kudengar lagi suara karawitan di Mirota batik, sebuah toko yang menjual berbagai macam cinderamata khas Jogja.
Luhung: Pertama kali menginjak lantai 1 langsung, kita dah disambut dua orang yang memakai pakaian khas jogja. Kemudian terdengar suara karawitan yang biarpun keluar dari CD rekaman, tapi aq merasa benar-benar hadir di Jogja.
Joy: Di Mirota batik bahkan aq menemukan seorang ibu pembatik yang asyik membatik, memang ini salah satu daya tarik dari Mirota Batik. Memang aq berada di Jogja namun jujur aja, suasana Jogja sudah tak terlalu terasa Jogjanya. Sudah kabur oleh aktivitas dan budaya yang modern. Memang dibeberapa tempat masih menampilkan suasana khas Jogja, namun kesan Jogjanya ga begitu terasa.
Luhung:Memang Alangkah baiknya Jogja kembali menampilkan suasana khas Jogja lagi. Baik dengan mengadakan karawitan di Tugu KB ataupun kegiatan lain yang khas Jogja tiap harinya di Ruang Publik, jadi masyarakat benar-benar merasa di Jogja biarpun ditengah-tengah Mall. Di bandara Adisucipto, Dinas pariwisata, hotel bahkan mall bisa diharuskan oleh Pemerintah kota Jogja tuk memasang Karawitan yang menyanyikan lagu-lagu jawa sebagai ciri khas Jogjanya.
Joy: Yup, Jangan sampai deh tar ada pendapat “No more sound of gamelan in Jogja”.

(Gambar koleksi pribadi)

Tidak ada komentar: